Hari
tanpa tembakau sedunia diadakan kemarin, 31 Mei 2016. Hari Tanpa Tembakau
Sedunia pertama kali diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada
31 Mei 1989 untuk mendorong kesadaran masyarakat di seluruh dunia agar
mengurangi atau menghentikan konsumsi tembakau dalam bentuk apapun. Perayaan
ini sekaligus bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat global untuk
menyebarkan pesan tentang efek berbahaya penggunaan tembakau dan dampaknya
terhadap orang lain.
Salah satu produk tembakau adalah rokok. Sekitar 100.000 ton polusi udara dihembuskan oleh perokok di New South Wales, Australia setiap tahunnya. Menurut theklc.wordpress.com , diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya (sembarangan) setiap tahun di seluruh dunia. Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia dan dari jumlah ini sekitar 7 milliar puntung rokok dibuang sembarangan. Padahal, satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan kebakaran rumput dan semak-semak. Lebih dari 4500 kebakaran setiap tahun terjadi dunia yang disebabkan oleh rokok dan material perokok.
Salah
satu penyebab kebakaran hutan di Indonesia adalah puntung rokok. Menurut http://berita.suaramerdeka.com
, Kebakaran hutan seluas 19 hektare di petak 40 Resor Pemangkuan Hutan (RPH)
Tlogodlingo di wilayah Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu pada tahun 2015
lalu, ditengarai akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pemburu
burung dan pencari lebah madu. Selain itu, beberapa kawasan hutan di Indonesia
pun dipicu oleh puntung rokok yang dibuang sembarang oleh warga.
BACA
SOLUSI KEBAKARAN HUTAN DISINI : ESSAY-ESSAY YOUTH AGAINST SMOG CONTEST 2015
Dalam hari tanpa tembakau
sedunia, tema yang diusung oleh WHO
untuk memperingati hari tanpa tembakau sedunia tahun 2016 ini adalah "Bersiaplah
untuk Kemasan Polos" dengan tujuan untuk mengurangi ketertarikan terhadap
produk tembakau. Menurut WHO, hal tersebut penting untuk mengurangi daya
tarik produk tembakau, membatasi penggunaan kemasan tembakau sebagai bentuk
iklan dan promosi, pelabelan dan kemasan yang menyesatkan, serta mengefektifkan
peringatan bahaya kesehatan.
Semoga dengan langkah kemasan
polos, persentasi peningkatan pemakaian rokok dapat berkurang sehingga
pencemaran lingkungan khususnya kebakaran hutan dapat terhindar. Salam tanpa
polusi!
---
Sumber:
http://berita.suaramerdeka.com/kebakaran-hutan-lawu-diduga-disebabkan-puntung-rokok/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/hari-tanpa-tembakau-sedunia-2016-bersiaplah-untuk-kemasan-poloshttps://theklc.wordpress.com/2014/01/12/pengaruh-rokok-terhadap-kerusakan-lingkungan-hidup/
0 komentar:
Posting Komentar